SMA Katolik Frateran, Sekolahku, Kebanggaanku Part 2

Tidak banyak cerita ketika bersekolah di SMA Katolik Frateran. Semakin lama berada di Frateran aku semakin betah. Tahun pertama di SMA ini hanya kuhabiskan dengan belajar dan les. Pagi hari aku berangkat sekolah dengan sopir, pulang dengan sopir, les bahasa inggris, les matematika, fisika, kimia, lalu extrakulikuler taekwondo dan volly. Kehidupanku hanya seperti itu, menyenangkan sekali. O ya, ke mall? jarang sekali bisa dibilang 3bulan sekali. Hahahaha, menyenangkan sebenarnya punya kehidupan seperti itu. Aku bahagia dengan kehidupanku saat itu, saat mempunyai kegiataan dengan teman-temanku.


Lanjut ke kelas XI, temanku mulai bertambah dan kegiataanku semakin menambah ke Paskibraka. Disini aku mulai keteteran dengan sekolahku. Dari rangking 4 merosot menjadi rangking 34. Hahahahaha. Malu rasanya dengan adik kelas yang menngenalku. Dari situ aku mulai mendapat pelajaran hidup, dari bertengkar dengan teman, mencoba hal-hal yang baru, pacaran, maen ke villa dengan teman-teman, dll. Saat itu aku berpikir ini adalah saat tititk balik dalam kehidupanku. Yah, bisa dibilang semua orang pasti mempunyai saat ternakal dalam hiodupnya kan? :)


Kelas XII, kedewasaan ku semakin teruji. Mendapat kesempatan kedua menjadi anggota OSIS membuatku mendapat jabatan tinggi dalam organisasi tersebut. Semakin menyenangkan hidupku, kenalanku semakin banyak, aku semakin betah di sekolah itu. Pada saat event olahraga se Jawa Timur aku mendapat bagian koordinator perlengkapan, aneh, cewe kok bagian ini, tapi kata ketua ku aku seperti laki-laki (entah apa maksudnya) aku manut saja. Aku mulai mengurusi semua hal yang dibutuhkan hingga harus lari2 ke pasar mencari net volly detik2 pertandingan akan dimulai, yah aku menikmati hal tersebut. Semua cukup berjalan lancar hingga rapat evaluasi acara kami tersebut (Fiesta). Pada rapat itu dikatakan bahwa acara kami ada minus sekian puluh juta, yah aku sebagai perkap sudah menjalankan menurut yang diminta. Pada saat itu juga pembina ku memintaku untuk membuat plakat untuk pemenang 1. Sewaktu plakat sudah jadi dan tagihan aku sampaikan ke bendahara, pembina ku marah2, saat itu aku disidang di ruang OSIS bersama ketua dan bendahara dan tak lupa keempat pembinaku. Apa salahku? aku hanya menjalankan menurut instruksi. Ujung-ujungnya pembinaku itu hanya curhat kalau minus acara kami ini membuat stress para pembina. Hahahahaha, aku sih hanya berpikir positif nya saja, jika aku dimarahi dengan beban tanggung jawabku yang besar ini ya wajarlah.. Sejak saat itu rasanya cukup untuk mengikuti sebuah organisasi dan menjadi ujung tombak dari suatu acara. Aku bukan trauma hanya saja aku merasa cukup tercurah keringat dan airmata ku di SMA ini..